Tentang Blogger

Agenda mencintai tanah kelahiran, memiliki ragam cara untuk mewujudkannya, salah satu diantaranya adalah dengan menarasikan atau mentradisikan tutur tulis. Kesadaran setiap generasi memang berbeda cara untuk mencurahkan rasa cinta pada tanah kelahirannya. Menulis, meneliti, dan mendokumentasikan, agar setiap peradaban di tanah kelahiran dapat dipelajari dari waktu ke waktu, bahkan hingga dari generasi ke generasi.

Cara-cara yang baik, mengedepankan esensi dan tujuan mulia, memberi arti penting dalam kancah pendokumentasian dengan cara menarasikan. Istiqomah bertindak dan berpikir untuk bisa menarasikan Sejarah Lokal, Budaya, Seni, Religi, Humanisme, dan lain sebagainya, membutuhkan kesadaran diri yang optimal. Kesadaran inilah memberikan peluang menarasikan jejak-jejak peradaban yang ada di tanah kelahiran, daerah Tulungagung.

Perangkat pengetahuan yang digali secara kesadaran, mengingatkan dibutuhkannya keistiqomahan menulis disetiap waktu. Kesadaran yang mampu memberikan petunjuk akan hal-hal beribadah pada Allah Swt., disinilah letak keistiqomahan menarasikan peradaban yang ada di tanah kelahiran. Aneka ragam perilaku manusia dengan lingkungannya, telah memberi arti penting pada aspek mempertahankan diri dalam menjalani proses kehidupan.

Ranah berpikir, bertindak (Penelitian), dan menarasikan merupakan ibadah penulis untuk bisa mengenali ciptaanNya. Sebagaimana pentingnya sebuah ilmu pengetahuan untuk bisa menuturkan kebaikan menjalani proses kehidupan kedepannya lebih baik. Mengkondisikan diri jangan sampai berselimutkan ketakaburan, layaknya hidup untuk mengenal Sang Pencipta dengan mempelajari sejarah sebagai tolok ukur membangun peradaban mulia.

Mengenali kebesaranNya tidak luput dari ragam cara, salah satu kesederhanaan itu adalah dengan menggali potensi peradaban tanah kelahiran. Wujud syukur atas nikmat dan karuniaNya memiliki arti penting didalam bertindak serta bertutur tulisan yang baik. Untuk itu ragam kajian yang ada di tanah kelahiran bisa terdokumentasikan tulis dalam blog ini. Secara sadar dengan petunjukNya semoga bermanfaat serta memiliki nilai-nilai pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Pengalaman penelitian dimulainya pada tahun 2006 hingga sampai akhir hayat, dengan tekun dan istiqomah ingin mendokumentasikan asset kesejarahan tanah kelahirannya, terutama untuk proses belajar. Dengan ketekunan tersebut ingin sekali memberikan kontribusi terhadap daerah kelahiran. Dalam perjalanan pergulatan intelektual, ada beberapa buku, artikel maupun tulisan lepas yang dimuat di media cetak maupun media sosial, diantaranya;

Buku-Buku

Buku berjudul MUTIARA DI TENGAH KOTA TULUNGAGUNG; Menelusuri Jejak-Jejak Kesejarahan Masjid Agung Al Munawwar. Penerbit Deepublish Yogyakarta Tahun 2015.

Buku berjudul MUQODDIMAH NGROWO; Tutur Lisan Hingga Tutur Tulisan. Penerbit Deepublish Yogyakarta Tahun 2016.

Buku berjudul SEJARAH KASEPUHAN PERDIKAN MAJAN. Penerbit Deepublish Yogyakarta Tahun 2017.

Buku berjudul TRAVELING SEJARAH MENELUSURI JEJAK-JEJAK KESEJARAHAN TULUNGAGUNG. Penerbit Muda Surabaya Tahun 2018.

Buku berjudul MENGUNJUNGI SIMBOL-SIMBOL SEJARAH LOKAL TULUNGAGUNG. Penerbit Mirra Yogyakarta Tahun 2020.

Tulisan Artikel-Artikel

Kemilau Emas yang Terlupakan Generasi Muda: Sejarah Kebudayaan Islam Lokal yang Sirna, dalam Majalah Mimbar Pembangunan Agama, No. 274/Rajab/Sya’ban/TH. 1429 H/Juli 2009/TH. XXII. Surabaya: Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Timur. Halaman 36.

Sepanjang Jalan Kenangan Ngrowo – Tulungagung (Refleksi Sejarah Sebagai Wacana Intelektual di Masa Depan), dalam Majalah DIMENSI STAIN Tulungagung/Nomor 22, Tahun XIV/Maret 2009. Halaman 19.

Napak Tilas Perjalanan Batik “Barong Gung” Sebagai Keagungan Mahakarya Manusia Tulungagung, dalam Majalah BENDE, Majalah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur/No. 73, edisi Nopember 2009. Halaman 33.

Museumku Kuburan dan Bunga Kamboja (Pengembangan dan Pemberdayaan Museum di Era Global Sebagai Media Pendidikan), dalam Majalah BENDE, Majalah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur/No. 77, edisi Maret 2010. Halaman 6.

Atap Tumpang Masjid di Antara Bayangan Meru (Multikultural dalam Media Pembelajaran Sejarah Lokal), dalam Majalah BENDE, Majalah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur/No. 80, edisi Juni 2010. Halaman 5.

Kolaborasi Upacara Tedhak Siten dengan budaya Diba’ (Wujud Rasa Kepedulian Masyarakat Mangunsari – Tulungagung dalam Budaya), dalam Majalah BENDE, Majalah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur/No. 82, edisi Agustus 2010. Halaman 38.

“MANTEN KUCING” Ndhudhuk, Ndhudhah, Lan Nggugah Warisan Tradisi Budaya Lokal, dalam Majalah BENDE, Majalah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur/No. 87, edisi Januari 2011. Halaman 30.

REYOG KENDHANG” Kearifan Lokal Asal Tulungagung, dalam Majalah BENDE, Majalah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur/No. 88, edisi Pebruari 2011. Halaman 25.

Manten Kucing; Ndhudhuk, Ndhudhah Lan Nggugah Warisan Tradisi Budaya Lokal, dalam Jurnal Edukasi, Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung Edisi 01/Tahun 1/Februari 2013. Halaman 25.

Penghargaan-Penghargaan:

Penghargaan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah, Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa Tingkat Kopertis Jawa Timur Bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi Kopertis Wilayah VII, Jawa Timur tahun 2008.

Penghargaan Penulis Terbaik Kategori Rubrik SENI BUDAYA, Majalah Bulanan “BENDE” Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2011.


Suatu kaum mati, tapi kebaikan-kebaikan mereka tidak mati,
Sementara ada kaum yang hidup, 
tapi mereka dianggap telah mati oleh orang lain.
(Abu Said Al Kharraz)